55 Warga Dua Distrik di Kabupaten Yahukimo Meninggal Dunia Diserang Wabah

Salah satu kuburan warga yang meninggal akibat diserang wabah penyakit
Salah satu kuburan warga yang meninggal akibat diserang wabah penyakit

Dekai, Indotimur –

55 warga dikabarkan meninggal dunia di Distrik Nipsan dan Distrik Talambo, Kabupaten Yahukimo, Provinsi Papua Pegunungan.  Kematian ini bermula diduga adanya wabah empat penyakit yang masuk di dua distrik tersebut.

Mirisnya meninggalnya 55 warga ini dengan rentang waktu sangat singkat yaitu dari bulan Maret 2025, April 2025 dan bulan Mei 2025.

Menurut sumber redaksi, rentang waktu dua bulan lebih berdasarkan informasi yang dihimpun Tim medis yakni  staf Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, Kepala Puskesmas Nipsan, Kepala Postu Talambo, dan Petugas Kesehatan dari Dinas, Intelektual dan Masyarakat dari kedua distrik  yang tergabung dalam Tim “Forum Peduli Kemanusiaan distrik Nipsan dan Talambo” Kabupaten Yahukimo.

Saat menggelar jumpa pers  di Aula Dinas Kesehatan Kabupaten Yahukimo, Kamis pekan lalu (22/5/2025), di Kota Dekai. Peristiwa ini menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di Distrik Nipsan dan Distrik Talambo itu.

Kepala Puskesmas Nipsan Hosea Wesabla membenarkan kejadian wabah yang menyebabkan 55 warga MD.

“Satu tahun punya obat kita sudah drop dan ada tenaga kesehatan, kader dan Yahukimo Sehat. Tetapi akibat kejadian di Anggruk, menyebabkan kekosongan tenaga medis, karena semua keluar. Kemudian kader ada urusan di kota ( dari K2). Sementara kami urusan di kota terjadi kekosongan dan terjadi kasus kematian. Maka kami berharap ada bantuan obat dari pemerintah,” kata Hosea Wesabla.

Sementara itu Staf Dinas Kesehatan yang turun di Distrik Talambo, mengatakan ada 6 orang petugas kesehatan turun ke Distrik Talambo dan Nipsan untuk memastikan kejadian di kedua distrik tersebut yang mengakibatkan 9 warga MD.

“Pertama kami turun di Distrik Talambo, Postu Talambo dengan jumlah 5 orang perawat, 1 orang kader. Begitu turun kami lakukan kegiatan pengobatan di 9 Desa atau kampung, pustu Talambo. Kami lakukan pengobatan di Talambo selama 7 hari,”ungkap Staf Dinas Kesehatan Habel Yando.

Para Petugas medis dan relawan yang turun melakukan pengobatan di dua distrik
Caption : Para Petugas medis dan relawan yang turun melakukan pengobatan di dua distrik. (foto : ist)

Satu Penyakit Tidak Jelas

Lanjutnya dengan adanya peningkatan kasus yang diambil atau ditemukan adalah pertama Pheumonia, kedua Ispa, ketiga Myalgia, keempat Penyakit Tidak jelas. Pihaknya melayani pengobatan di Talambo selama 7 hari.

Menurutnya persediaan obat cukup, karena 29 koli bantuan obat dari  Pemkab Yahukimo. Plus dengan bantuan tiket pulang pergi sebesar Rp. 62 juta.  “Jadi terima kasih,”ucapnya.

Ditambahkannya setelah melakukan pelayanan, Tim kesehatan balik dari Talambo ke Dekai. Karena kehabisan obat untuk lanjut melakukan pengobatan di distrik kedua yaitu distrik Nipsan, sehingga balik ke kota Dekai Kabupaten Yahukimo dan Forum Peduli kemanusian kembali ke distrik Nipsan dengan membawa obat.

“Kami pindah ke Nipsan, Pertama kami bawa turun obat 35 koli. Sebelum terjadi kematian itu saya bawa turun obat, dengan tiket uang pribadi saya bawa turun. Saya serahkan ke Puskesmas Nipsan 30 Koli dan buat laporan masukan gudang farmasi, sehingga obat kedua keluar dan dibawa turun obat oleh petugas Kesehatan sebanyak 2 orang, Kepala Puskesmas Nipsan, Perawat dan Kader ke distrik Nipsan lakukan pegobatan sampai 7 hari lagi,”ungkapnya

Hasil pengobatan penyakit yang ditemukan di Puskesmas Nipsan 9 Kampung, 13 Jemaat Gereja yang kami ambil data yang meninggal dunia 9 kampung yaitu Kampung Tapla 3 orang dewasa dan 1 orang anak, Kampung Nipsan 4 dewasa dan 3 anak, Kampung Biyu 4 dewasa dan 1 Anak, Kampung Walmak 6 Dewasa, Kampung Ilikdoman 6 dewasa dan 1 anak, Kampung Ikmok 1 dewasa, Kampung Bisaldoman 3 dewasa 1 anak, Kampung Muisold, Pustu Wale 4 dewasa dan 3 anak, Kampung Serengan 3 dewasa dan 4 Anak.

“Jadi, total kematian kurung waktu 2 bulan sebanyak 44 orang ditambah ada dua orang baru meninggal menjadi 46 orang. Ditambah Talambo 9 Jadi total semua 55 Orang,” kata Habel Yando  dari perwakilan Dinas kesehatan Yahukimo yang turun di Distrik Nipsan kepada media.

Minta Doa

Sementara itu perwakilan Masyarakat Yunus Wisabla mengatakan Distrik Talambo dan Distrik Nipsan kena musibah sakit dan kematian yang sama. Sehingga menjadi ancaman bagi masyarakat kedua distrik.

“Kematian terhadap anak dan dewasa meningkat. Sehingga kami dari intelektual dan masyarakat meminta kepada Pemerintah lebih khusus kepada Dinas Kesehatan untuk mohon bantuan moril maupun materil. Kami minta kepada Gereja GJRP mendukung kami dengan doa rantai jemaat membutuhkan itu. Pelayan Jemaat GJRP kami butuh moril maupun materil,”harapnya.

Selain itu juga dibutuhkan bantuan obat – obatan lagi. Walaupun pemerintah sudah membantu obat. Akan tetapi masih dibutuhkan lagi. Karena kematian masih ada.

Kematian meningkat, karena keterbatasan obat juga. Kemarin pelayanan hanya 3 kampung dan sebagian belum, karena obat habis. Maka itu pihaknya masih membutuhkan obat-obatan dan makanan.

“Pasalnya karena sakit masyarakat tidak bisa kerja. Setelah turun itu hari ini, sakit besok dan meninggal. Sehingga angka kematian meningkat,”ungkap Wisabla. (ist)

Jadikan Postingan ini Sebagai Diskusi