Kegiatan selama dua hari ini dikemas dalam Capacity Building Wartawan. Menjadi pengalaman menarik yang tidak terlupakan
Jakarta, Indotimur –
Puluhan jurnalis dari Papua, terperangah saat melihat tumpukan emas batangan yang dipajang pada salah satu ruangan Museum Bank Indonesia (MUBI).
Seperti dijelaskan Tour Guide Emi yang memandu 33 jurnalis media cetak, online dan elektronik saat berkeliling di Museum Bank Indonesia. Satu batangan emas seberat 13,5 kg, yang jika dikonversi ke mata uang rupiah bisa mencapai Rp. 23 miliar.
“Ini hanya replicanya saja. Tetapi saya mau jelaskan bahwa Bank Indonesia tidak hanya punya uang saja. Tetapi juga menyimpan emas,”terangnya singkat.
Seperti diketahui kegiatan Capacity Building Wartawan 2025 yang berlangsung di Jakarta selama dua hari itu (8 – 9 Oktober). 33 wartawan diberi kesempatan mengunjungi Museum Bank Indonesia dan Perum PERURI.
Kegiatan yang digagas Bank Indonesia Perwakilan Papua itu. Perjalanan dimulai dari melihat MUBI sebuah napak tilas sejarah dan budaya yang terletak di Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Taman Sari, Kota Jakarta Barat, Indonesia.
Pendirian Museum Bank Indonesia ditetapkan oleh Dewan Gubernur Bank Indonesia dengan tujuan untuk melestarikan gedung bersejarah milik Bank Indonesia di Kota Tua Jakarta, sekaligus memperkenalkan peran Bank Indonesia dalam sejarah bangsa Indonesia.
Kunjungan ke museum yang berada di Kota Tua, bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada jurnalis. Terkait dengan fungsi dan tugas Bank Indonesia sebagai Bank Sentral.
Di MUBI juga ada ruangan theatre/cinema yang sangat canggih. 33 jurnalis ini juga diberi kesempatan untuk menonton sejarah berdirinya Bank Indonesia sejak jaman VOC di masa pemerintahan kolonial Belanda. Hingga jaman kemerdekaan.
Setiap sudut ruangan sangat ekstestik, yang tidak disia – siakan oleh rekan – rekan pers untuk berswa foto.

Menuju Karawang
Kunjungan selanjutnya menuju Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia disingkat Perum Peruri di Karawang – Jawa Barat. Untuk melihat proses pencetakan uang.
Perjalanan menuju Karawang ditaksir sekitar 2 jam lebih. Saat tiba di areal Peruri yang luasnya mencapai ratusan hektar persegi itu. Pemeriksaan ketat diberlakukan. Para pengunjung tidak diperkenankan membawa makanan, minuman, tas, kamera dan juga telepon selular. Bahkan uang yang dibawa pengunjung wajib dititipkan di security.
Diketahui Perum PERURI adalah singkatan dari Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia. PERURI merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki tugas-tugas tertentu. Termasuk melakukan pencetakan uang.
Pengalaman ini menjadi hal yang tidak terlupakan. Pasalnya belum tentu di kemudian hari, kami diberikan kesempatan lagi mengunjungi dan melihat dari dekat proses pencetakan uang.
Sehari sesudahnya, Kamis (9/10/2025) kepada wartawan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Faturachman mengatakan kunjungan di dua tempat berbeda ini. media diberikan kesempatan melihat langsung museum bersejarah milik Bank Indonesia.
“Kunjungan ke Museum Bank Indonesia bagaimana tugas – tugas Bank Indonesia berevolusi mulai dari mendistribusikan uang sampai dengan saat ini kita menjaga moneter kestabilan harga dan juga sebagai otoritas system pembayaran dan juga makroprudensial,”tuturnya.
Lanjutnya kunjungan ini penting untuk membekali wartawan, guna menghasilkan berita yang kredible. Kemudian juga memahami isu – isu terkini. Sehingga bisa menyajikaan berita yang menarik di media masing – masing. Agar enak/menarik dibaca oleh pembaca.
Sedangkan kunjungan di PERURI, Bank Indonesia ingin para jurnalis di Papua bisa langsung melihat bagaimana proses pencetakan uang.
“Kalau di Kantor Perwakilan BI. Teman – teman taunya melihat dari sisi distribusi uang ke empat provinsi di Papua. Selain itu juga BI mempunyai kas titipan di Wamena. Jadi lebih banyak ke distribusi,”terangnya.
Namun kalau di PERURI bisa melihat tugas – tugas BI dalam hal pencetakan uang rupiah. “Intinya ini semacam kunjungan edukasi,”pungkasnya. (iing)





