Lebih dari sekadar bank sentral, Bank Indonesia adalah penjaga warisan ekonomi negara. BI telah membuktikan sepanjang waktu bahwa stabilitas bukan hanya sekadar angka dan grafik, melainkan keyakinan bahwa perekonomian Indonesia akan tetap kuat, sekuat nilai tukar rupiah.
Pada awalnya, ekonomi menghadapi banyak tantangan, seperti inflasi yang tinggi, fluktuasi nilai tukar yang tidak stabil dan kondisi sistem keuangan yang lemah. Kehadiran Bank Indonesia bertujuan agar rupiah diterima sebagai mata uang yang dapat dipercaya dan berkontribusi pada kelangsungan ekonomi nasional.
Namun, perjalanan BI tidak selalu mudah. Krisis mata uang Asia yang terjadi pada tahun 1997-1998 adalah salah satu tantangan besar, karena nilai rupiah merosot tajam dan sejumlah lembaga keuangan mengalami kebangkrutan.
BI mengambil langkah tegas untuk memulihkan kepercayaan publik dalam situasi yang sulit ini. Diterbitkannya Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 mengukuhkan kemandirian BI. Sehingga menjadikannya bank sentral yang netral secara politik untuk fokus pada stabilitas ekonomi.
Dua puluh tahun kemudian, wabah Covid-19 kembali menjadi tantangan bagi dunia. Kali ini, BI mengambil peran aktif dalam menjaga likuiditas di dunia Perbankan tanah air.
Cara efektif yang dilakukannya yakni menurunkan suku bunga dan mendukung pembiayaan pemerintah dalam inisiatif rehabilitasi ekonomi.
Indonesia pun berhasil melalui masa sulit tersebut dengan pemulihan yang relatif cepat dan stabil.
Bank Indonesia terus bertransformasi di era digital. Dengan menggunakan inovasi seperti QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) dan BI-FAST, BI memungkinkan sistem pembayaran yang efektif, terjangkau dan aman.
Inovasi ini tidak hanya mempermudah transaksi bagi masyarakat, tetapi juga menginspirasi jutaan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) untuk melangkah ke level baru dalam ekonomi digital.
Selain memastikan stabilitas moneter, BI turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi lokal. Melalui program Bank Indonesia Peduli, lembaga ini mendukung pengembangan ekonomi lokal, edukasi keuangan, serta peningkatan ketahanan pangan di berbagai daerah di Indonesia.
Hal ini menunjukkan bahwa BI hadir di tengah masyarakat sekaligus berperan di balik layar ekonomi nasional.
Di tengah tantangan global saat ini, Bank Indonesia terus memperkuat tekadnya sebagai pelindung stabilitas dan motor penggerak pembangunan nasional menuju Indonesia Emas 2045.
BI berkomitmen untuk menjaga kekuatan rupiah, mendorong pembangunan ekonomi dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan melalui kebijakan yang inovatif, berkelanjutan dan berfokus pada masyarakat. (Penulis : Yose Maria Fabiola da Liing/edisi : 26 Oktober 2025





