Jayapura, Indotimur –
Sebuah pohon terang setinggi 13,5 meter kini menjulang di jantung Kota Jayapura dan menjadi yang tertinggi di Tanah Papua. Pohon tersebut diresmikan secara langsung oleh Wali Kota Jayapura, Abisai Rollo, pada Sabtu malam (20/12/2025).
Peresmian ini turut dihadiri Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru, Plt Sekda Kota Jayapura Mukhlis Karim, serta para kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemerintah Kota Jayapura.
Wakil Wali Kota Jayapura Rustan Saru dalam sambutannya menyampaikan bahwa pada tahun 2025 ini, Pemerintah Kota Jayapura membangun dua pohon Natal. Pohon pertama berada di Taman PKK kawasan Entrop dengan tinggi sekitar 6 meter.
“Yang satu lagi berada di samping kanan saya,” ujarnya sambil menunjuk pohon Natal yang berdiri di pusat kota, tepatnya di Jalan Irian, Kota Jayapura.
Rustan Saru menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia peroleh, pohon Natal di Kantor Gubernur Papua memiliki tinggi 10 meter, di Sentani 9 meter, di Aimas 12 meter, sementara pohon Natal yang dibangun Pemerintah Kota Jayapura mencapai tinggi 13,5 meter dengan diameter sekitar 6 meter.
“Ini yang tertinggi se-Tanah Papua. Ini dari pemerintah kota sebagai kado Natal bagi umat Nasrani di Kota Jayapura. Hal ini sejalan dengan visi dan misi Bapak Wali Kota, yakni menjadikan Jayapura sebagai kota yang bersinar, kota yang beriman, kota yang penuh damai, dan kota yang penuh cinta,” jelasnya.
Di bagian depan pohon Natal tersebut terdapat ornamen bertuliskan angka 2025 serta gerbang setinggi kurang lebih 2 meter, yang memungkinkan masyarakat untuk berswafoto atau mengabadikan momen.
“Ini akan menjadi ikon Kota Jayapura. Kami juga berpesan kepada masyarakat agar fasilitas ini dipelihara dan dijaga. Silakan berfoto, tetapi jangan dirusak. Kota ini kita rawat bersama agar semakin indah, bercahaya, dan menjadi brand bagi kota-kota lain di Tanah Papua,” harapnya.

Kabel Dicuri
Sementara itu, sebelum meresmikan pohon Natal, Wali Kota Jayapura Abisai Rollo dalam sambutannya menyinggung perilaku oknum warga yang kerap merusak fasilitas kota.
Ia mencontohkan pemasangan lampu-lampu jalan berwarna-warni saat perayaan Paskah dan Natal yang sayangnya hanya bertahan sehari. “Besoknya semua padam. Kabel-kabel hilang, apalagi ke arah Holtekamp. Penerangan lampu jalannya sangat bagus, tetapi satu minggu kemudian semuanya hilang,” ungkapnya.
Melihat kondisi tersebut, Abisai Rollo menilai masih ada perilaku warga yang tidak menghargai keindahan kota. “Padahal kita ingin kota yang terang, indah, hidup bahagia, bercahaya, dan bersinar. Tetapi perilaku seperti ini adalah kejahatan,” ujarnya dengan nada kesal.
Ia pun mengajak masyarakat, khususnya menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru, untuk meninggalkan pikiran-pikiran buruk dan perbuatan yang merugikan, seperti mencuri kabel lampu jalan.
“Ketika memasuki tahun yang baru, kita juga harus memiliki hidup dan pikiran yang baru, agar bersama-sama membangun Kota Jayapura untuk semua,” tambahnya.
Dengan berdirinya pohon Natal di pusat Kota Jayapura pada tahun pertama kepemimpinan pasangan Abisai Rollo–Rustan Saru (ABR–HARUS), diharapkan menjadi pertanda bahwa Kota Jayapura dan seluruh masyarakatnya akan senantiasa diberkati oleh Tuhan.(Julia)





