Biar Data Yang Berbicara, Ini Wajah Pendidikan Kota Jayapura di Era BTM

Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano
Calon Gubernur Papua Benhur Tomi Mano

Jayapura, Indotimur –

Detik – detik menjelang PSU Pilkada Provinsi Papua tinggal 43 hari lagi. Saling serang antar kubu dua pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Papua seolah tak terbendung. Mulai dari laman medsos hingga link pemberitaan.

Termasuk juga serangan pedas dan bisa dibilang menyesatkan ditujukan kepada kandidat kuat Gubernur Papua Benhur Tomi Mano yang kerab disapa BTM. Saat yang bersangkutan menjadi Walikota Jayapura selama dua periode.

Tim redaksi mencoba untuk menelusuri sebagian jejak BTM semasa menjadi pimpinan di Kota Port Numbay.

Bidang pendidikan di Papua, Kota Jayapura layak disebut barometernya. Capaian ini diraih di era Benhur Tomi Mano sebagai Walikota Jayapura.

Bukan sekadar slogan, data yang dicatat selama kepemimpinan Benhur Tomi Mano (BTM) sebagai Walikota Jayapura membuktikan lompatan signifikan.

Di era BTM, wajah pendidikan di Kota Jayapura mengalami kemajuan pesat, mencerminkan standar yang bisa menjadi rujukan bagi wilayah lain di Papua, dengan slogan Kota Jayapura sebagai kota pelajar dan kota jasa.

Dari data yang ada Angka Partisipasi Sekolah (APS) di era BTM terus mengalami peningkatan. Pada tahun 2019, APS jenjang SD/MI mencapai 97,76 persen, sedangkan APS SMP/MTS melonjak hingga 97,94%.

Sementara itu, Angka Partisipasi Kasar (APK) di jenjang SD/MI bahkan menembus 114,12 persen, dan SMP/MTS sebesar 110 persen, menunjukkan keberhasilan dalam menarik siswa untuk bersekolah, termasuk mereka yang sempat tertinggal usia sekolah.

Lebih dalam lagi, Angka Partisipasi Murni (APM) mencatat 96,12 persen (SD/MI) dan 80,85% (SMP/MTS), menandakan semakin sedikit anak usia sekolah yang berada di luar sistem pendidikan formal.

Melek Huruf dan Rata-rata Lama Sekolah, Hampir mendekati Sempurna. Peningkatan signifikan juga tercatat pada angka melek huruf usia 15 – 60 tahun, yang mencapai 99,33 persen pada tahun 2019 atau meningkat sekitar 13 persen hanya dalam tempo satu tahun (2018–2019).

Sementara itu, rata-rata lama sekolah di Kota Jayapura sudah mencapai 11,55 tahun, mendekati standar WHO Indonesia yang direncanakan sebesar 15,46 tahun.

Kualitas Pendidikan: 100 persen Lulus, Pengakuan Nasional

Tingkat kelulusan SD/MI dan SMP/MTS selama periode 2018–2019 tercatat 100 persen. Tak hanya itu, Kota Jayapura juga berhasil mengantongi Kihajar Award – Kota Pendidikan 2019, serta mendapatkan penghargaan video klip literasi terbaik nasional.

Ini menjadi bukti bahwa ingkatan di Jayapura bukan sekadar angka, tetapi juga kualitas yang diakui di ingkat nasional.

Insentif Hingga Graha PGRI

Putra asli Tobati, wilayah Tabi ini juga menaruh perhatian besar pada kesejahteraan guru, terutama di masa pandemi. Tercatat 1.860 guru honorer dari TK hingga SMP menerima bantuan sembako dan insentif tunai sebesar Rp.250 ribu.

Pemerintah Kota Jayapura juga mengalokasikan Rp.350 juta Dana Alokasi Umum (DAU) untuk membantu tenaga guru honorer dan administrasi sekolah.

Investasi terbesar BTM untuk pendidikan adalah pembangunan Graha PGRI–BTM (Belajar Terus Menerus) di Kotaraja pada Maret 2022.

Gedung empat lantai yang menelan anggaran sekitar Rp11,2 miliar itu kini menjadi pusat pelatihan guru dan simbol barometer pendidikan di Papua.

Tak hanya membangun fisik, tapi juga membangun budaya. Ia mendorong gerakan literasi, taman baca di kelurahan, dan pelatihan pengajar di lima distrik.

Dukungan digitalisasi pendidikan juga diwujudkan melalui pembangunan pusat pelatihan Graha PGRI dan alokasi dana pendidikan di masa pandemi.

Keterlibatan yayasan keagamaan seperti Yayasan Katolik (YPPK) dan kolaborasi dengan PGRI menjadi bagian dari komitmen BTM membangun pendidikan yang inklusif dan berbasis komunitas.

Barometer Pendidikan Papua Ada di Jayapura

Data dan pencapaian selama masa kepemimpinan Benhur Tomi Mano menunjukkan :

  1. Akses pendidikan meningkat, partisipasi siswa tinggi.
  2. Angka melek huruf mendekati sempurna.
  3. Infrastruktur dan kesejahteraan guru mendapat perhatian serius.
  4. Pengakuan nasional mengukuhkan Jayapura sebagai kota pendidikan unggulan di Papua.

Itulah fakta yang tercatat dan diakui. Kota Jayapura di era BTM bukan sekadar ibukota provinsi, melainkan wajah pendidikan Papua yang terus berkembang dan bukan omon – omon saja. (Editor/dihimpun dari berbagai sumber)

Jadikan Postingan ini Sebagai Diskusi