Jayapura, Indotimur –
Kampung Waena atau yang oleh masyarakat di Distrik Heram sering menyebutnya dengan nama Waekamp. Menjadi kampung kesembilan dalam Program Turun Kampung (Turkam) Walikota Jayapura Abisa Rollo selama tiga hari.
Oleh sebab itu sebagai walikota, dirinya menghimbau kepada masyarakat Waekamp. Apa saja yang menjadi keluhan dan aspirasi dapat disampaikan untuk menjadi masukkan bagi Pasangan Walikota ABR – HARUS selama lima tahun kedepan dalam membangun Kota Port Numbay. Termasuk juga di Kampung Waena.
“Dari semua kampung yang saya jalani. Tidak semua kampung yang melaporkan anggaran kampung 2024 – 2025. Tetapi Kepala Kampung (KPK) Waena luar biasa. Dia menyampaikan. Dengan demikian Kepala Kampung saya harapkan untuk dapat melihat masyarakat Kampung dengan kampung yang ada. Dibangun kebutuhan masyarakat kampung, gereja,”pesannya saat memberikan sambutan pada hari kedua Turkam di Waekamp. Rabu (25/6/2025).
Untuk itu dirinya berharap kepada KPK Waena dapat bekerjasama dengan aparat kampung. Bersama dengan para ondoafi, kepala suku dan juga dengan gereja. Hal ini supaya tiga tungku dapat bersama bekerja menata dan melayani masyarakat di Waena.
Di kesempatan itu Walikota ABR juga menyinggung bantuan – bantuan yang telah diberikan pemerintah. Dirinya berharap agar tidak dilihat dari besarannya. Akan tetapi itulah bantuan yang dilakukan oleh organisasi perangkat daerah bersama walikota dalam kegiatan turun kampung ini.
Seperti yang lainnya. Turkam ini juga ada stand – stand BPJS Kesehatan, Tenaga Kerja dan juga pasar murah, pengurusan KTP, catatan sipil dari Dukcapil. Sehingga masyarakat yang mempunyai KTP, kartu keluarga yang hilang agar segera mengurusnya.
“Ini semua dibuka sampai besok dan saya harap masyarakat semua bisa mengurus administrasi yang mungkin hilang atau tercecer. Sehingga tidak perlu lagi mengurus di Dukcapil Kantor Walikota,”pesannya.
Sementara itu Kepala Kampung Waena Dominggus Modouw memberikan respon positif dan sangat berterima kasih kepada Walikota Jayapura yang dengan program turkam.
“Ini salah satu yang baru terjadi. Kita bicara di Papua dan juga di Indonesia. Walikota bisa nginap di kampung itu luar biasa,”pujinya.
Salah satu program yang jalan juga, masyarakat bertanya walikota menjawab. Jadi ada harapan masyarakat yang tidak bisa disampaikan. Maka dengan hadirnya walikota langsung di tengah masyarakat kampung. Masyarakat bisa puas.
“Yang menjadi kekurangan di kampung kami. Misalnya soal drainase dan ada hal – hal yang tidak bisa pemerintah kampung tangani. Jadi saat sesi masyarakat bertanya walikota menjawab. Ini juga dibahas. Karena kadang jika hujan terjadi penyumbatan,”ungkapnya.
Kampung Waena sendiri mempunyai anggaran kampung sebesar Rp. 9,7 miliar. (Hermina)
