Jayapura, Indotimur,-
Gubernur Papua, Matius D Fakhiri, menegaskan kembali pentingnya pemerataan pembangunan sebagai agenda utama seluruh kepala daerah di Papua.
Pesan itu disampaikan dalam arahannya kepada jajaran pemerintah kabupaten/kota, seiring dengan meningkatnya pengeluaran riil per kapita Papua sebesar 2,69 persen atau Rp11,037 juta per tahun, namun dengan catatan: pertumbuhan itu belum merata antarwilayah.
“Data ini menunjukkan ada kemajuan, tapi juga memperlihatkan ketimpangan yang masih nyata,” ujar Juru Bicara Gubernur Papua, Dr. Muhammad Rifai Darus, kepada wartawan di Jayapura, Jumat (31/10).
Menurut Rifai, kondisi ketimpangan terlihat jelas dari perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Kota Jayapura kini berada di kategori Sangat Tinggi, sementara wilayah seperti Mamberamo Raya masih masuk kategori Rendah.
“Ini menandakan kesenjangan yang harus segera dijembatani. Gubernur ingin agar seluruh kepala daerah menaruh perhatian serius pada hal ini,” jelasnya.
Fakhiri mengusung visi besar “Transformasi Papua Baru yang Maju dan Harmonis”, yang dijabarkan melalui lima misi pembangunan daerah.
Intinya, pembangunan Papua harus tidak hanya berfokus pada infrastruktur, tetapi juga pemerataan kualitas hidup masyarakat di berbagai wilayah.
Rifai menegaskan, Gubernur meminta adanya sinergi lintas sektor antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota, agar arah kebijakan sejalan dengan prioritas pembangunan di daerah.
“Gubernur ingin setiap langkah pembangunan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun kesehatan, terkoordinasi dengan baik. Karena sinergi itulah yang akan membawa Papua ke arah kemajuan yang berkeadilan,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa visi Fakhiri bukan sekadar slogan, melainkan arah kerja nyata.
“Transformasi Papua Baru bukan hanya pembangunan fisik, tapi pembangunan manusia yang berkeadilan dan harmonis,” tutup Rifai
