Speedboat Terbalik Diterjang Badai di Perairan Yapen, 18 Penumpang Hilang

ilustrasi spead terbalik
ilustrasi spead terbalik

Kepulauan Yapen, Indotimur  –

Sebanyak 18 orang penumpang dilaporkan hilang setelah sebuah speedboat terbalik akibat diterjang badai dan gelombang tinggi di perairan Tanjung Andei, Distrik Raimbawi, Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.

Kepala Kantor SAR Biak, Kundori, membenarkan peristiwa tersebut. Ia menjelaskan bahwa insiden kecelakaan laut itu terjadi pada Rabu malam (24/12/2025).

Menurut Kundori, speedboat tersebut membawa 21 penumpang yang berangkat dari Kota Serui menuju Kampung Waindu sekitar pukul 16.30 WIT. Namun dalam perjalanan, kapal diterjang angin kencang dan gelombang tinggi hingga akhirnya terbalik dan tenggelam di perairan Waindu sekitar pukul 20.00 WIT.

“Dari laporan yang kami terima, insiden terjadi pada Rabu malam. Speedboat mengangkut 21 penumpang dari Kota Serui menuju Kampung Waindu. Dalam perjalanan kapal diterjang angin kencang dan gelombang tinggi sehingga terbalik,” ujar Kundori saat dikonfirmasi, Sabtu (27/12/2025) pagi.

Akibat kejadian tersebut, tiga penumpang berhasil ditemukan selamat oleh warga di sekitar lokasi kejadian. Sementara 18 penumpang lainnya dinyatakan hilang dan hingga kini masih dalam pencarian.

“Ada tiga orang penumpang yang ditemukan selamat oleh warga setempat. Sedangkan 18 orang lainnya masih dalam pencarian tim SAR gabungan,” ungkapnya.

Kundori menjelaskan, setelah menerima laporan pada Kamis (25/12/2025) sore, Kantor SAR Biak langsung mengerahkan tim untuk melakukan operasi pencarian dan pertolongan.

“Tim SAR gabungan bergerak menuju koordinat lokasi kejadian menggunakan KN SAR Wibisana 243. Operasi ini melibatkan unsur TNI AU dan TNI AL untuk memperkuat proses penyisiran di perairan Tanjung Andei,” jelasnya.

Selain penyisiran melalui jalur laut, upaya pencarian juga dilakukan melalui pemantauan udara guna memperluas jangkauan area pencarian.

“Sejak kemarin, operasi SAR diperluas secara signifikan. Selain penyisiran laut, pencarian juga dilakukan melalui udara agar radius pencarian bisa lebih luas,” tandas Kundori.

Hingga berita ini diturunkan, operasi SAR gabungan masih terus berlangsung dengan mempertimbangkan kondisi cuaca di lokasi kejadian. (rls/lia)

Jadikan Postingan ini Sebagai Diskusi